Sejak kecil mungkin sudah tidak asing lagi dengan anjuran supaya rajin sikat gigi agar gigi bersih dan terbebas dari kuman penyakit di dalam mulut. Sebenarnya nasihat ini bukan tidak dengan alasan. bila Anda malas untuk sikat gigi, maka sisa-sisa makanan bisa menempel pada gigi dapat mengandung bakteri atau mikroorganisme.
Pada umumnya karang gigi terbentuk di atas garis gusi atau permukaan gigi yang tampak yang terletak di rongga mulut. Karang gigi ciri-cirinya berwarna putih, kuning kecoklatan, juga warna hitam. Semakin pekat warna karang gigi ini, maka semakin banyak pula plak yang menumpuk pada gigi. Bila kondisi ini dibiarkan maka akan berisiko mengalami kerusakan.
Penyebab Karang Gigi
Karang gigi terbentuk akibat terjadinya penumpukan plak di gigi yang lama tidak dibersihkan. Plak adalah lapisan tipis pada gigi yang terbentuk dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di mulut setelah mengunyah makanan.
Ada beberapa penyebab karang gigi, antara lain:
- Kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga akibat jarang menyikat gigi atau tidak membersihkan gigi dengan benang gigi
- Konsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung gula, seperti permen, susu, minuman kemasan, dan kue
- Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Mulut kering yang disebabkan efek samping obat antidepresan, antihistamin, kemoterapi, dan sindrom Sjögren
Bakteri yang ada pada karang gigi berisiko tinggi menyebabkan terjadinya iritasi pada gusi dan gigi. Iritasi dapat memicu radang gusi atau gingivitis. Gingivitis sebenarnya bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan gigi secara rutin dan melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi.
Apabila tidak segera ditangani, gingivitis dapat semakin parah dan menyebabkan periodontitis. Periodontitis yamerupakan penyakit gusi yang dapat menyebabkan gigi tanggal serta kerusakan pada tulang dan jaringan pada sekitar gigi. Periodontitis yang tidak diobati juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Cara mengatasinya
- Sikatlah Gigi dengan Rutin
Sikatlah gigi secara teratur minimal sebanyak 2 kali dalam sehar, dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Pastikan permukaan belakang gigi dan geraham bisa terjangkau saat menyikat gigi. Pakailah pasta gigi yang mengandung fluoride dan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut. Dalam menyikat gigi usahakan menjangkau seluruh sela-sela gigi dan mulut.
- Flossing Gigi
Selain menyikat gigi, ada hal penting lain, yang juga dapat di coba yaitu dengan melakukan flossing gigi. Flossing gigi merupakan cara membersihkan karang gigi dengan memakai benang.
Metode ini diperuntukkan untuk membersihkan plak dan sisa makanan di sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat gigi, dengan melakukan ini akan mencegah terjadinya karang gigi. Lakukan flossing secara rutin setiap kali Anda selesai menyikat gigi supaya gigi Anda benar-benar bersih.
- Lakukan Scaling Gigi
Perlu diketahui bahwa selain melakukan berbagai cara yang sudah dibahas di atas, Anda juga direkomendasikan melakukan scaling gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali. Scaling gigi bukan hanya merupakan cara membersihkan karang gigi yang paling ampuh, tetapi juga dapat mengurangi risiko penyakit gigi dan gusi kedepannya.
Jangan khawatir karena proses scaling tidak akan memakan waktu lama, pada umumnya berkisar dari setengah jam hingga satu jam. Tergantung pada seberapa banyak karang yang ada di gigi Anda. Jika karang pada gigi sudah mengeras, maka proses scaling pun akan berjalan lebih lama.
Selain itu, risiko terkikisnya enamel gigi juga akan semakin tinggi karena karang di gigi Anda terlalu keras, sehingga membuat dokter mungkin membutuhkan usaha lebih untuk membersihkannya.
Leave a Reply