Menteri Sosial Tri Rismaharini ikut membantu para relawan membungkus nasi untuk korban banjir di Jember, Jawa Timur. Tak hanya ikut membantu membungkus nasi, Risma juga ikut memasak sebentar di dapur umum. Secara telaten, Risma ikut bungkus nasi bersama para relawan di Jember.
Mensos Risma mengunjungi kawasan terdampak banjir di Kabupaten Jember, Senin (18/1/2021). Dua tempat dikunjungi Risma yakni Ponpes Arrosyid Kecamatan Bangsalsari dan Balai Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo. Di Wonoasri, Risma mengunjungi dapur umum Kementerian Sosial RI.
Dari pantauan, Risma menyapa relawan yang sedang memasak. Risma juga ikut memasak sebentar di dapur umum. Risma yang didampingi Bupati Jember Faida juga membantu relawan membungkus nasi.
"Berapa banyak yang disediakan?," tanya Risma. Faida menjawab ada 3.000 bungkus nasi yang disiapkan dapur umum. Secara telaten, Risma membungkus nasi bersama para relawan.
Setelah menata nasi di kertas pembungkus, dia mengangsurkan bungkusan tersebut ke relawan untuk kemudian diisi lauk pauk. Menu untuk makan siang yang dibungkus Risma adalah nasi berlauk telur bumbu dan cah sayur. "Saya berkunjung ke Jember, berlanjut ke Lumajang untuk melihat penanganan daerah terdampak bencana," ujar Risma.
Selain itu, Risma juga membawa ribuan butir telur ke Kabupaten Jember, Senin (18/1/2021). Telur itu merupakan bantuan dari Kementerian Sosial untuk pasokan ke dapur umum di lokasi terdampak banjir. "Kalau jumlah telur yang dibawa banyak, diantar dari Surabaya, karena kan tidak mungkin membawa telur dari daerah jauh," ujarnya ketika ditanya bantuan telur itu.
Telur, bersama sejumlah bantuan lain diangkut dari Surabaya memakai truk Satpol PP Pemkot Surabaya. Risma juga membawa sejumlah bantuan Kemensos untuk warga terdampak banjir di Jember. Bantuan tersebut antara lain berupa beras, minyak goreng, susu ibu hamil, kebutuhan balita, selimut, kasur lipat, juga peralatan memasak.
"Ada susu ibu hamil, kebutuhan anak, selimut, beras, minyak telur." "Itu beberapa kebutuhan yang masuk ke saya, sehingga saya bawa, kayak susu ibu hamil itu, butuh," ujar Risma. Risma mengecek seluruh bantuan yang dibawa oleh pegawai Kemensos.
Bantuan tersebut memenuhi Balai Desa Wonoasri dan diserahkan kepada Pemkab Jember untuk disalurkan kepada warga terdampak banjir di Jember. Menyusul habisnya stok bantuan di Kabupaten Jember untuk penanganan darurat bencana, Kemensos memberikan sejumlah bantuan tersebut. Sembako antara lain dipasok untuk dapur umum di Posko Wonoasri yang memasok 3.000 nasi bungkus sekali makan.
Ribuan nasi bungkus ini nantinya didistribusikan kepada warga di Desa Wonoasri, juga warga Bande Alit Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo. Di sela sela menyerahkan bantuan, Risma menegaskan pentingnya stok pengaman untuk sembako di daerah (kabupaten/kota) jika berhadapan dengan bencana alam. Saat banjir melanda sejumlah kecamatan di Jember pekan lalu, Kabupaten Jember tidak memiliki anggaran akibat tidak adanya payung hukum APBD tahun 2021.
Di sisi lain, stok kebutuhan penanganan bencana alam juga menipis. Bahkan kebutuhan penanganan kebencanaan habis saat banjir menerjang Desa Wonoasri, Sidodadi, dan Curahnongko Kecamatan Tempurejo, Kamis (14/1/2021) pekan lalu. Sembako tidak ada dan kebutuhan penunjang untuk dapur umum tidak ada.
Bahkan kasus lipat dan selimut untuk pengungsi merupakan barang terakhir di gudang BPBD Jember. Alhasil, penanganan banjir, terutama di desa terdampak paling parah, Desa Wonoasri, 'tertatih tatih'. Dapur umum Tagana Dinas Sosial baru berdiri Jumat (15/1/2021) malam, dan beroperasi keesokan harinya.
Di sisi lain, bantuan dari donatur untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Jember memang terus mengalir. Bantuan ke posko penanganan banjir Desa Wonoasri sudah terlihat banyak dari beragam elemen dan masyarakat di Jember. Pemkab Jember sendiri tidak bisa mengeluarkan anggaran karena tidak adanya payung hukum untuk APBD Jember tahun 2021.
Para relawan dan petugas dari sejumlah elemen bergotong royong menangani banjir, sejak dari masa darurat sampai pasca banjir. Karenanya, Mensos Risma memuji penanganan banjir di Jember di tengah keterbatasan yang ada. "Penanganan banjir di Jember sudah bagus, tersinergi."
"Bantuan mengalir karena tidak ada kendala transportasi," ujar Risma.
Leave a Reply